2.238 Personel Disiagakan Polda Bengkulu Jelang Idul Fitri

Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Nala-2024 dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 di Lapangan Apel Anton Soedjarwo Polda Bengkulu Rabu (3/4/2024) Doc.Restu Edi/Coverpublik.com

Coverpublik.com – Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu Irjen Pol Armed Wijaya menerangkan pihaknya telah menyiagakan sebanyak 2.238 personel gabungan pada operasi Nala 2024 menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Kita menempatkan pos pengamanan di lokasi rawan yang ada di Bengkulu, selain pos pengamanan, ada juga pos pelayanan, pos terpadu dan lainnya,” terangnya.

Untuk daerah rawan terjadi tindak kejahatan seperti begal, perampokan dan lainnya, Polda Bengkulu menyiagakan Satgas Gakkum dan Satgas Intel untuk berjaga di wilayah tersebut seperti di daerah Palak Curup, Kabupaten Rejang Lebong dan kawasan Kota Bengkulu.

Armed menerangkan, pada Ops Nala 2024 yang dilakukan selama 13 hari tepatnya pada 4 April hingga 16 April melibatkan sejumlah pihak seperti TNI, Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya.

Sebanyak 2.236 personel tersebut akan disiagakan pada 39 pos yang terdiri dari 22 pos pengamanan, 16 pos pelayanan, dan satu pos terpadu.

Dengan dilaksanakannya Ops Nala tersebut dapat menjamin keamanan masyarakat saat merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah, memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar serta meminimalkan tindak kriminal.

Armed menghimbau pada seluruh masyarakat Bengkulu yang ingin melakukan mudik ke luar daerah untuk melapor ke kantor kepolisian terdekat.

“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk melapor kepada pihak kepolisian saat melakukan mudik, hal tersebut dilakukan agar dapat dilakukan penjagaan oleh anggota,” ujarnya.

Ia juga mengimbau agar para wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai di Kota Bengkulu untuk menaati larangan yang diberikan oleh petugas di lapangan dengan tidak mandi di wilayah tersebut.

“Sejumlah pantai yang ada di Kota Bengkulu sangat berbahaya untuk mandi karena kondisi yang tidak mendukung serta tidak memakan korban seperti tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya.

Pewarta: Restu Edi
Editor : Man Saheri