Hafal Al-Quran 9 Juz, Mahasiswi Yatim Piatu Ini Raih Gelar Camlaude di 7 Semester

https://www.coverpublik.com/turnamen-persiman-digelar-tanpa-penonton-untuk-keamanan/

Coverpublik.com –  Lulus kuliah tepat waktu dengan IPK memuaskan merupakan keinginan sebagian besar mahasiswa. Namun, untuk meraih prestasi itu dibutuhkan kerja keras dan kemampuan manajemen waktu. Itulah yang menjadi kunci Putri Yanti salah satu mahasiswa UIN FS Kota Bengkulu. Gadis kelahiran 07 Januari 2001 tersebut berhasil lulus dalam waktu tiga tahun setengah untuk meraih gelar sarjananya.

Mengahapal al-qu’an sambil menyelesaikan perkuliahan hanya dengan 7 semester bukanlah hal yang mudah, apalagi tanpa adanya dukungan dari orang tua sebab ia seorang anak yatim piatu dari pasangan suami istri Ruslan(Alm) dan Juwita Masa (Alm). Putri Yanti ini merupakan anak kedua dari dua bersaudara, ia mulai mengembangkan potensi diri sejak duduk di bangku SD sampai ke jenjang perkuliahan.

Seorang Putri Yanti dengan keterbatasan ekonomi dan tanpa support dari kedua orang tua, mampu mewujudkan cita-citanya yang ingin berkuliah d kampus impiannya yaitu UIN FS Kota Bengkulu, dengan modal nekat ia mendaftarkan diri dan tidak sangka-sangka Ia diterima di UIN FS Kota Bengkulu dengan Jurusan PIAUD, Fakultas Tarbiyah dan Tadris dan mampu menyelesaikan kuliahnya hanya dengan 7 semester dan menyandang gelar Camlaude.

“Awal masuk kuliah saya dibiayai oleh kakak saya, dan saya mencoba mendaftarkan diri dalam program beasiswa BIDIKMISI, dan alhamdullilah saya lolos ditahap itu, lalu dengan modal nekat saya mendaftarkan diri di ma’had, dengan pendidikan seadaanya tidak pernah mondok dan tidak pernah jadi santri sama sekali,” ujarnya.

“Mulai dari situ saya semakin semangat untuk menghapal al-qur’an, menghapalkan al-qu’an sampai 9 juz itu tidaklah mudah dan kita pasti perlu usaha yang keras dan tidak ada yang diterima secara instan begitu saja, karena untuk mudah dalam menghapal al-qur’an harus ada niat dan kemauan yang keras dari dalam diri kita sendiri,”ungkap Putri.

Kalo kita memang benar-benar ikhlas melakukannya insya allah akan mempermudah” tambahnya
Sangat tidak mudah menjalani semua itu, terlebih lagi ia sering disibukkan dengan hapalan dan sejumlah tugas kuliah yang kerap kali waktunya bertabrakan, selain itu ia juga disibukan dengan aktivitas lain yaitu mengajar di Lab School Audifa.

Untuk kedepannya insyaallah Ia akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 karena mendapatkan beasiswa di Malang. Harapan untuk  mahasiswa/mahasiswi kedepan kalian harus bisa  mengembangkan skil yang kalian punya, Harus percaya diri dan buktikan kalau kalian bisa bersaing di era teknologi ini.