Coverpublik.com – Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim penghujan. Curah hujan yang tinggi membuat produksi tanaman cabai pun menyusut hingga mempengaruhi harga cabai.
Kondisi ini sangat berpengaruh pada distribusi cabai dari berbagai kabupaten. Imbasnya harga cabai di Kota Bengkulu kembali naik hingga mencapai Rp120 ribu per kilogramnya.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) mengajak masyarakat mulai bertanam cabai di pekarangan rumah.
“Cabai naik disebabkan cuaca ekstrem, apalagi saat banjir kemarin. Sehingga banjir ini mempengaruhi distribusi dari berbagai kabupaten yang turut terdampak,” kata Kabid Sarana Perdagangan dan Tertib Niaga Dinas Perindag Kota Bengkulu, Erika Ariesanti, Rabu (07/09).
Tak sampai di situ, kondisi ini juga makin diperparah dengan rusaknya berbagai kebun cabai diberbagai kabupaten. Ia mengajak masyarakat menyiasati kenaikan ini dengan mulai bertanam cabai.
“Gerakan tanam pangan cepat panen ini bisa dilakukan di perkarangan rumah, sehingga ketahanan pangan untuk keluarga bisa terpenuhi nantinya,” ujarnya.
Disperindag pun menyarakan masyarakat agar melakukan gerakan tanam pangan cepat panen di pekarangan rumah. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi gejolak harga pangan/cabai.
“Dengan bertanam cabai, sekira sampai 10 polybag saja sudah dapat mencukupi kebutuhan sebulan. Ini tentu dapat menekan inflasi dan biaya rumah tangga akan kebutuhan pokok sehari-hari,” tukasnya. (Mb/LifeBengkulu)