Cover Publik.com – Walikota Bengkulu Helmi Hasan sadar betul banyak yang belum tahu tentang Bengkulu, apalagi tentang merah putih itu dari kota penuh sejarah ini yakni Kota Bengkulu.
Ini juga sebagai salah satu alasan Walikota Helmi saat ini menamakan Kota Bengkulu sebagai “Kota Merah Putih” agar semua khalayak luas tahu bahwa Kota Bengkulu tercinta ini menjadi bagian sejarah perjalanan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Itulah kita namakan kota ini menjadi kota merah putih, bukan raffles apalagi rafflesia,” ujar Helmi dihadapan Rektor UMB Susiyanto dan jajaran saat berkunjung ke Kota Merah Putih, Kamis (1/6).
Setelah mendeklarasikan sebagai Kota Merah Putih, Helmi bertekad Kota Bengkulu akan lebih maju nantinya dan kota merah putih di Kelurahan Pekan Sabtu akan menjadi salah satu pusat kota.
“Di kota ini insya allah ke depan akan menjadi pusat kota. Kan syarat kota itu dekat dengan bandara, dekat dengan pintu tol, dekat dengan pelabuhan dan syarat kota itu juga jalannya enggak boleh sempit, jalannya harus lebar-lebar. Maka di depan jalan itu sekarang sudah 4 jalur semuanya dicor beton dan di depan itu nanti akan ada bundaran terbesar di Bengkulu,” jelasnya.
Terkait hal ini, Helmi juga berencana mengubah berbagai bundaran ataupun jalan dengan nama-nama pahlawan ataupun Walikota terdahulu yang telah berjasa untuk Kota Bengkulu.
“Nama-nama Walikota saya minta kecuali nama Walikota Helmi Hasan. Semua nama Walikota Saya minta letakkan dan jadikan bundaran itu misalnya bundaran padang harapan kita jadikan Bundaran Achmad Rusli,” terangnya.
Ditanya soal pro dan kontra penamaan tersebut, Helmi mengatakan hal itu sudah biasa. Tapi pada intinya, Helmi ingin memberi sebuah penghargaan kepada para pahlawan ataupun Walikota terdahulu yang telah berjasa untuk Kota Bengkulu.
Sama halnya, pemberian nama jalan di salah satu kawasan di Kelurahan Pekan Sabtu atau yang sering dikenal selama ini jalan regional Air Sebakul. Helmi menamai jalan tersebut dengan nama Mayor (TNI) Boerhan Dahri.
Perubahan nama ini karena Mayor (TNI) Boerhan Dahri merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Provinsi Bengkulu. Atas jasa dan dedikasinya, Provinsi turut berkembang pesat pada zamannya.
“Lebih baik kita menamakan bundaran itu dengan nama mantan Walikota dari pada mantan penjajah karena kalau mantan penjajah ini sungguh sangat menyakitkan,” pungkasnya.