Angkutan Batu Bara Bengkulu Akan Mematuhi SE Gubernur Bengkulu No.551.23/2633/DISHUB/2022.

Angkutan Batu Bara Bengkulu Akan Mematuhi SE Gubernur Bengkulu No.551.23/2633/DISHUB/2022.

Coverpublik.com – Salah satu jasa angkutan batu bara yang beroperasi di wilayah Provinsi Bengkulu adalah  PT. Fico Putra Bengkulu yang dikelola oleh Sdr. Julis. Jasa angkutan batu bara yang dikelolanya berfokus pada angkutan batu bara dari Provinsi Jambi untuk diantar ke Stockpile batu bara PLTU Pulau Baai Bengkulu.

Pihaknya mengaku bersedia untuk mematuhi SE Gubernur Bengkulu No.551.23/2633/DISHUB/2022 Tentang Pembatasan Angkutan Batu Bara Dari Luar Provinsi Bengkulu yang melarang kendaraan dengan muatan lebih dari 8 ton dan Over Dimension Over Loading (ODOL)  memasuki wilayah Provinsi Bengkulu.

Namun diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu agar menerapkan aturan secara merata ke seluruh pengusaha jasa angkutan karena di poin 1 dan 2 SE Gubernur Bengkulu tertulis bahwa aturan tersebut selain untuk angkutan batu bara juga untuk angkutan hasil perkebunan dan barang umum sehingga rasa keadilan bagi seluruh pengusaha serta supir jasa angkutan terpenuhi.

Dirinya juga berharap apabila angkutan batu bara dari Provinsi Jambi sudah mematuhi aturan, maka kendaraan angkutan yang berasal dari Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu juga mematuhi aturan  terkait tonase / muatan maksimal 8 ton yang diperbolehkan untuk beroperasi di jalan yang berada di Provinsi Bengkulu.

Hal tersebut adalah untuk mencegah aksi saling menyalahkan maupun keributan antara pengusaha dan sopir angkutan batu bara dari wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu dengan jasa angkutan batu bara dari Provinsi Jambi terutama apabila terjadi kerusakan jalan yang digunakan sebagai jalur lintasan angkutan batu bara menuju Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.

Sedangkan untuk pembatasan waktu operasional kendaraan angkutan batu bara dari luar Provinsi Bengkulu yakni dari pukul 18.00 WIB s/d 06.00 WIB, pihaknya  tidak bisa sepenuhnya mengatur waktu operasional truk angkutan tersebut karena kendaraan angkutan batu bara sudah tertahan di  Provinsi Jambi disebabkan ada aturan pembatasan waktu operasional dari Pemda setempat sehingga apabila kendaraan terlalu lama dijalan dan tidak segera membongkar muatan di Stockpile PLTU Pulau Baai Bengkulu maka uang jalan/operasional serta gaji sopir akan semakin menipis hingga habis.