Untuk Pemilu Damai, Ketua AMBO Imbau Masyarakat Cegah Radikalisme, Terorisme, Ujaran Kebencian, Isu Sara dan Tolak Berita Hoax

Ketua AMBO Aurego Jaya mengimbau kepada seluruh anggota dan elemen masyarakat agar dapat lebih dewasa menanggapi berbagai informasi-informasi berita hoax, ujaran kebencian, radikalisme, terorisme dan isu SARA, di ruangan kerjanya, Sabtu (22/9/2023). Dok. Yulisman/Coverpublik.com.

Coverpublik.com – Dalam rangka mengantisipasi kerawanan kriminalitas dan beredarnya berita hoax di media sosial menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Ketua Organisasi Asosiasi Media Bengkulu Online (AMBO), Aurego Jaya mengimbau kepada seluruh anggota dan elemen masyarakat agar dapat lebih dewasa menanggapi berbagai informasi-informasi berita hoax, ujaran kebencian, radikalisme, terorisme dan isu SARA.

“Tentunya media sosial paling cepat beredarnya berbagai informasi termasuk berita hoax yang akan mengundang berbagai opini yang belum benar informasi kebenarannya,” tandas Aurego Jaya di ruangan kerjanya, Sabtu (22/9/2023).

Aurego melanjutkan perlu adanya peran aktif dari pemerintah terlebih para ASN termasuk pihak penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu untuk tetap bersikap netral tidak berpihak kepada salah satu calon atau kandidat manapun pada Pemilu 2024 mendatang, hal ini untuk mencegah terjadinya suatu bentuk gangguan kamtibmas.

“Masalah radikalisme saat ini memang sudah marak terjadi di mana-mana, termasuk di Indonesia sendiri, terkhusus di Provinsi Bengkulu. Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru yang dibuat-buat oleh pihak tertentu mengenai suatu hal, seperti agama, sosial, dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur dengan tindakan yang cenderung melibatkan kekerasan,” tambahnya.

Berbagai tindakan teror yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata utama bagi para pelaku paham radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam upaya untuk mencapai suatu perubahan.

Berbagai propaganda paham radikal masih terlihat di beberapa tempat, seperti perguruan tinggi, masjid, organisasi masyarakat, dan bahkan dalam lingkup pemerintah pun sekarang sudah memasuki wilayahnya. “Dengan demikian kita harus waspada jangan sampai pengaruh radikalisme ini masuk ke wilayah pelajar, inilah pentingnya sosialisasi ini,” papar Aurego.

Oleh karena itu, ia sangat mengharapkan bagi media-media bisa ikut andil menyukseskan pesta demokrasi melalui berbagai pemberitaan yang berkaitan dengan proses dan pelaksanaan pemilihan umum.

“Media juga merupakan partner atau mitra penyelenggara pemilu, oleh itu saya berharap media dapat menyuarakan informasi yang benar dan netral, karena lewat media masyarakat bisa ikut melakukan kontrol sosial terhadap isu-isu yang berkembang, bahkan pada pemerintah daerah dan pemerintah pusat juga bisa ikut memantau, jika masyarakat menemukan pelanggan segera laporkan kepada penyelenggara pemilu,” tutup Aurego Jaya.

Pewarta : Yulisman

Edting : Mansya Heri