Wamendag: Kolaborasi dan Inovasi Kunci UMKM Naik Kelas

CoverPublik.com  – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan bahwa kolaborasi dan inovasi merupakan dua kunci utama untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM ) naik kelas. Kolaborasi UMKM dengan ritel modern dan lokapasar diharapkan akan meningkatkan akses pemasaran bagi pelaku UMKM di dalam negeri. Sementara itu, inovasi produk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dibutuhkan agar UMKM tetap kompetitif di pasar global.

Hal itu ia sampaikan saat menutup Sampoerna Festival UMKM 2024 di Sampoerna Strategic Square, Jakarta pada Jumat (23/8/2024). Festival UMKM yang berlangsung pada 20 sampai 23 Agustus 2024 ini mengusung tema “Kreasi Nusantara Kebanggaan Indonesia”. Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo dan jajaran Direksi Utama (Chief Executive Officer/CEO) Unit Bisnis Sampoerna.

“Kolaborasi dan inovasi adalah kunci utama agar UMKM naik kelas. Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mendorong kolaborasi tersebut melalui program kemitraan UMKM dengan ritel modern dan lokapasar. Selain itu, inovasi dibutuhkan agar UMKM tetap kompetitif di pasar global,” ujar Jerry dikutip dari siaran pers Kemendag pada Jumat (23/8/2024).

Program kemitraan UMKM merupakan upaya Kementerian Perdagangan untuk menjembatani kerja sama pemasaran antara UMKM dengan ritel modern. Hal itu dilakukan agar UMKM dapat memasok dan memasarkan produk lokal melalui gerai atau jaringan ritel modern.

“Ritel modern telah memiliki jaringan penjualan yang sangat luas dengan sistem distribusi yang efisien. Produk lokal yang terfasilitasi melalui program kemitraan UMKM diharapkan dapat menambah cakupan pemasaran produknya,” ujar Jerry.

Saat ini pemerintah juga telah menetapkan kebijakan terkait perdagangan melalui sistem elektronik. Hal itu tertuang di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Peraturan tersebut diberlakukan untuk mendorong pertumbuhan niaga-el (ecommerce) secara sehat pada era ekonomi digital dan meningkatkan pemberdayaan pelaku usaha dalam negeri, khususnya UMKM. Selain itu, peraturan ini dibuat untuk perlindungan kepada konsumen.

“Pemerintah mengatur agar tidak terjadi persaingan usaha yang tidak sehat. Contohnya, penjualan di bawah harga modal atau predatory pricing serta penjualan produk impor yang tidak sesuai dengan ketentuan. Tidak hanya itu, pemerintah juga mengatur agar tidak terjadi penyalahgunaan penguasaan data dan ketidaksetaraan perlakuan antarpedagang niaga-el atau unequal playing field,” jelas Jerry.

Menurut Jerry, perdagangan melalui sistem elektronik diatur agar tidak mematikan UMKM. Di samping itu, peraturan ini diharapkan dapat memajukan UMKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Jerry menambahkan, UMKM merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,51 persen. Tidak hanya itu, UMKM turut memberikan penyerapan tenaga kerja sebesar 96,92 persen.

“Saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 15,65 persen. Terkait hal tersebut, kami mengajak Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank swasta untuk berperan aktif dalam pertumbuhan UMKM,”ujar Jerry.

Lebih lanjut, ia meyakini, terhubungnya produk lokal dan UMKM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan konsumen secara luas, baik nasional maupun internasional merupakan kunci lainnya agar produk Indonesia dapat naik kelas. Salah satu caranya yaitu melalui Sampoerna Festival UMKM 2024.

“Sampoerna Festival 2024 ini diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas. Hal ini bertujuan agar UMKM dapat memasarkan produk mereka di pasar domestik dan pasar global,” ujar Jerry.

Jerry juga mengapresiasi pihak Sampoerna Festival UMKM 2024 atas inovasi, dedikasi, dan sumbangsih kepada pelaku UMKM. Keberhasilan penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat membuat para pelaku UMKM terus bersemangat dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan.

“Peningkatan kualitas produk dan layanan diharapkan dapat membuat UMKM bersaing di dalam negeri dan menembus pasar global melalui peluang perdagangan ekspor. Kami berharap, UMKM Indonesia dapat merajai pasar dalam dan luar negeri. Untuk itu, mari kita bangga, beli, dan pakai produk Indonesia,” ujar Jerry.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada triwulan I-2024 year-on-year (YoY). Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen pada 2024.

Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar USD0,47 miliar. Capaian tersebut memperpanjang tren surplus neraca perdagangan Indonesia menjadi 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Meskipun nilai surplus tersebut tersebut  tidak sebesar surplus pada Juni 2024 yang mencapai USD2,39 miliar, hal ini tetap menunjukkan perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik dan stabil.  (IP/Ads)