Wamen PU Targetkan Penanganan Darurat Pascabencana di Sukabumi Rampung Dua Minggu

CoverPublik.com   – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau penanganan pascabencana banjir dan longsor di Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).

Kunjungan itu bertujuan untuk memastikan langkah-langkah tanggap darurat dalam memperbaiki infrastruktur yang terdampak bencana, serta mendukung sarana dan prasarana bagi masyarakat terdampak.

Kunjungan pertama dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Ratu, yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Diana mengungkapkan, pendangkalan di Sungai Cipalabuhan menjadi salah satu penyebab utama banjir, sehingga dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.

“Jika tidak segera dikeruk, saat musim hujan dengan intensitas tinggi, banjir bisa kembali terjadi. Pengerukan sedimen ini untuk mengantisipasi luapan air sungai,” kata Diana.

Pengerukan telah dimulai menggunakan 1 unit excavator dan dump truck, mencakup sepanjang 200 meter sungai. Selain itu, pemasangan geobag sepanjang 100 meter juga dilakukan untuk menangani tebing kritis dan mengurangi risiko luapan air.

Di lokasi lain, BBWS Citarum juga menurunkan mini excavator dan pompa Alkon untuk membersihkan Puskesmas Pelabuhan Ratu dan memperbaiki aliran Sungai Ciracas, anak Sungai Cipalabuhan. Untuk sungai lainnya, penanganan darurat akan dilakukan setelah akses jalan kembali terbuka.

Tinjauan berlanjut ke ruas Jalan Nasional Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan Bagbagan-Jampang Kulon. Pada ruas ini ditemukan 44 titik terdampak, meliputi pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak. Saat ini, 37 titik sudah berhasil difungsionalkan, sementara 7 titik lainnya masih terkendala akses.

“Penanganan darurat melibatkan 15 alat berat, seperti excavator dan dump truck, serta 35 tenaga Padat Karya. Langkah darurat seperti pemasangan terpal sudah dilakukan untuk menahan longsoran, sementara pembersihan material dan pembukaan akses terus dikerjakan,” ujar Diana.

Meski akses utama mulai dibuka, Wamen mengimbau pengguna jalan tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin akibat hujan. Penanganan permanen, menurutnya, memerlukan waktu lebih lama karena harus melalui proses perencanaan dan lelang.

Di sisi lain, kebutuhan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat terdampak juga menjadi perhatian utama. Satuan Tugas Tanggap Darurat BPPW Jawa Barat telah menyediakan 3 unit toilet portable, 2 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, serta 1 unit septic tank kapasitas 1.000 liter. Selain itu, didistribusikan pipa PVC sepanjang 504 meter untuk memperbaiki jaringan air minum yang terputus.

Dalam kunjungan ini, Diana didampingi sejumlah pejabat, termasuk Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, Kepala BBWS Citarum Dian Al Ma’ruf, serta Kepala BPPW Jawa Barat Muhammad Reva.

“Penanganan darurat menjadi prioritas untuk memulihkan akses logistik dan layanan dasar. Semoga langkah ini dapat membantu masyarakat terdampak,” pungkas Diana. (IP/Ads)