Warga Desa Padang Kuas Desak Pembongkaran Tiga Tower SUTT PT TLB

Petugas Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan perwakilan PT TLB, melakukan pertemuan di Balai Desa Padang Kuas bersama Warga. Rabu (8/1/2025) Foto: Adi Saputra/coverpublik

CoverPublik.com – Warga Desa Padang Kuas mendesak PT TLB untuk membongkar tiga tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yaitu dua tower di Dusun II dan satu tower di Dusun III yang lokasinya dekat dengan Masjid Al Mujahirin. Desakan ini didasarkan pada dampak buruk yang dirasakan oleh warga akibat radiasi medan magnet dari SUTT tersebut.

Direktur Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu, menjelaskan bahwa dampak radiasi tidak hanya dirasakan oleh warga Desa Padang Kuas, tetapi juga oleh beberapa desa lainnya.

“Keluhan serupa sudah lebih dulu datang dari warga Teluk Sepang, Desa Riak Siabun, dan Desa Babatan. Bahkan, ada warga yang tersengat aliran listrik dan mengalami kerusakan barang elektronik akibat keberadaan SUTT ini,” ungkap Olan.

Di Desa Air Petai, sebuah keluarga juga melaporkan kerusakan barang elektronik mereka. Berdasarkan pendataan Kanopi Hijau Indonesia, Desa Padang Kuas menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak. Sebanyak 38 Kepala Keluarga (KK) di desa ini mengalami kerugian material yang mencapai Rp155 juta. Selain itu, warga terus menghadapi kecemasan yang berdampak pada kesehatan psikologis mereka.

Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dan Rencana Kelola Lingkungan-Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) milik PT TLB menyebutkan bahwa jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang berpotensi menimbulkan radiasi magnetik dan listrik. Radiasi ini menjadi penyebab kerusakan barang elektronik dan berisiko merugikan kesehatan manusia.

Rohma, salah satu warga yang terdampak di Dusun II, menceritakan pengalamannya. Menurutnya, saat sosialisasi awal, PT TLB menyampaikan bahwa kabel SUTT akan dipasang dengan sistem keamanan terbaik. Namun, kenyataannya jauh dari yang dijanjikan.

“Setiap kali terjadi petir, kami merasa cemas. Pihak TLB mengatakan kabel dipasang aman, tapi faktanya tidak. Dampaknya terus kami rasakan,” ujar Rohma.

Mengingat kerugian yang dialami warga, desakan pembongkaran tower SUTT semakin menguat. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk memberikan solusi atas permasalahan ini.

Olan Sahayu menegaskan, “Dampak yang dirasakan warga harus menjadi perhatian serius. Kami mendukung penuh tuntutan warga agar tower SUTT ini dibongkar demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.”

Permasalahan ini menunjukkan pentingnya evaluasi mendalam terhadap proyek infrastruktur energi, terutama yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar.

Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri