Cover Publik.com – Sebagai upaya ketahanan pangan regional, nasional dan internasional dengan program Musim Tanam Kedua (MT2) yang dilaksanakan di Kabupaten Lebong, dinilai sudah tepat. Hal ini diungkapkan Ikhsan Hasibuan SP MSc salah satu Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Unihaz Bengkulu.
Pria yang menjabat sebagai Tim Pengendali Mutu Unihaz Bengkulu ini berpendapat mindset masyarakat di daerah itu selama ini masyarakat hanya bisa sekali tanam dan panen raya dalam setahun.
Bahkan, jika ingin gelar dua kali tanam dan panen raya maka akan diserang hama tikus. Kondisi ini salah satunya disebabkan Lebong kerap 6 bulan mengalami masa panceklik atau tidak ada pendapatan. Mengingat masyarakat setempat statusnya mayoritas sebagai petani atau pekebun.
“Harus dirubah sikap Masyarakat terhadap giat mengikuti MT2” katanya kepada wartawan.
Menurutnya, untuk menumbuh kepercayaan masyarakat diperlukan waktu. Sebab, pola pikir masyarakat selama ini 2 kali tanam dan panen padi dalam setahun, sesuatu hal mustahil.
Sembari menunggu, ia menyarankan Pemkab Lebong terus melengkapi sarana dan prasarana di sektor pertanian. Termasuk menyediakan fasilitas pendukung.
“Kemudian, pihak Pemda harus menumbuhkan ekonomi masyarakat dengan mendukung alat Teknologi dan harus membangun irigasi dan jadwalkan musim tanam serentak”, ujarnya.
Lebih jauh, menurut akademisi ini, dengan adanya program Musim Tanam Kedua (MT2), kebutuhan bertani para petani juga didukung Bupati Lebong, Kopli Ansori. Mulai dari menyalurkan bantuan bibit padi, mesin handtraktor, hingga bantuan racun tikus.
“Kita juga mengapresiasi pemkab lebong yang menyalurkan racun tikus kepada masyarakat terhadap suksesnya program MT2”, demikian Ikhsan Hasibuan.
Menyadur data Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, ada 2.002 hektare lahan milik warga siap mengikuti mengikuti program Musim Tanam 2 (MT2) tahun 2023 ini. Ribuan hektare tersebar di 50 desa/kelurahan dalam wilayah 8 kecamatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DisperkanK Kabupaten Lebong Hedi Parindo kepada wartawan.
“Jumlah lahan tersebut dipastikan bertambah seiring masih banyak wilayah desa/kelurahan yang belum menyerahkan data lahan yang akan ikut MT2 tahun 2023,’’ singkat Hedi di ruang kerjanya.