Anggota DPD RI Ahmad Kanedi Bersama IWAPI Usulkan Kerudung Ibu Fatmawati Bisa Dikenakan Diacara Resmi Kenegaraan

Anggota DPD RI H. Ahmad Kanedi, S.H., M.H., mengusulkan kerudung yang dikenakan ibu negara Republik Indonesia (RI) pertama, Fatmawati Soekarno, menjadi kerudung resmi negara, di Kantor Perwakilan DPD RI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Senin siang (13/11/2023). Dok. Syafri Yantoni/Coverpublik.com

Coverpublik.com – Anggota DPD RI H. Ahmad Kanedi, S.H., M.H., mengusulkan kerudung yang dikenakan ibu negara Republik Indonesia (RI) pertama, Fatmawati Soekarno, menjadi kerudung resmi negara.

Ini disampaikan senator yang akrab disapa Bang Ken usai pematangan rencana kegiatan lenggak-lenggok kerudung Fatmawati Soekarno bersama Muda Mudi Tempo Dulu (MMTD) Bengkulu, Senin (13/11/2023).

“MMTD yang memiliki tagline Masih Ado sampai saat ini terus berkarya yang tentunya disesuaikan dengan potensi Bengkulu. Alhamdulillah salah satu karya yang direncanakan, disambut baik Yayasan Fatmawati yakni kegiatan lengga-lenggok kerudung Ibu Fatmawati Soekarno,” jelasnya.

Kanedi mengatakan, kerudung termasuk salah satu simbol perempuan di Indonesia. Tak hanya itu, kerudung menjadi ciri khas ibu negara pertama RI.

“Sehingga melalui kegiatan yang kita rencanakan, kita menargetkan kerudung Ibu Fatmawati dapat menjadi kerudung resmi negara dan juga pertemuan-pertemuan non formal,” tambah Bang Ken.

Bang Ken berharap, upaya yang dilakukan ini dapat mendorong peningkatan produksi kerudung Fatmawati Soekarno dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajinnya.

“Sehingga kedepannya memberikan dampak terhadap peningkatan produksi kerudung, hingga mendorong tingkat kesejahteraan para pengrajin kerudung Fatmawati,” harapnya.

Ketua DPD IWAPI Bengkulu, Trisna Anggraini, S.Ip, M.M. mengatakan, pemakaian kerudung termasuk fashion tempo dulu, yang menjadi simbol dan ciri khas perempuan. Menurutnya, penggunan kerudung pada zaman dulu juga merupakan suatu bentuk kesopanan para wanita, yang telah ditunjukkan Ibu Fatmawati Soekarno.

“Kita sudah memproduksi duplikat kerudung Fatmawati Soekarno. Bukan hanya kerudungnya, tetapi kain dan bajunya juga. Sejauh ini duplikat yang telah kita buat, cukup digandrungi para kolekter dari luar Provinsi Bengkulu,” beber Trisna.

Trisna menambahkan, lenggak-lenggok kerudung Fatmawati Soekarno rencananya digelar pada 19-20 November 2023. Pada momen tersebut berbagai macam kegiatan yang digelar seperti fashion show, pameran dan lagu atau puisi dengan menggenakan pakaian duplikat Ibu Negara Pertama RI.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kerudung Fatmawati Soekarno kepada masyarakat luas,” tutup Trisna.

Pewarta : Syafri Yantoni

Editor : Masya Heri