Coverpublik.com – Terkait kejadian musibah banjir di Bengkulu, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Bengkulu melampiaskan tulisan dan kata kata melalului spanduk yang dipasang di bundaran simpang lima kota bengkulu.
Dalam tulisan tersebut, “Banjir mau dihibahkan kemana pak gubernur Bengkulu”, Bencana Ekologis Banjir Bengkulu, Gubernur kemana, Bisa Apa” cetus tulisan di spanduk Anak BEM unib Ini.
Menurut data BPBD Provinsi Bengkulu tercatat 5 daerah yakni, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, dan Seluma serta ribuan KK tercatat terdampak banjir.
Presiden Mahasiswa BEM KBM UNIB, Muhammad Alriansyah mengatakan, Banjir seolah ini telah menjadi agenda musiman yang pasti akan terjadi tiap kali hujan melanda daerah Bengkulu. Sejak banjir besar yang terjadi pada tahun 2019, tidak ada perubahan penanganan banjir yang dilakukan oleh pemerintah daerah Bengkulu.
“Sebagai bentuk respon cepat, BEM KBM UNIB pada 30 Agustus 2022 sekitar pukul 21.30 mulai bergerak turun kelapangan untuk melihat dan menyerap keluhan dari masyarakat. Disini kami menemui warga di kelurahan Rawa Makmur menyampaikan kepada kami bahwa setiap hujan pasti akan terendam banjir, dan selama itu juga tidak ada upaya yang pemerintah lakukan untuk mengatasi permasalah ini padahal sudah berulang kali terjadi. Selain itu juga disampaikan oleh warga bahwa gorong-gorong di sepanjang jalan,” kata Alriansyah, Rabu(30/08/2022).
Ia menyampaikan, setiap tergenang banjir di kelurahan Rawa Makmur ada gorong-gorong yang tersumbat rusak parah dan tidak berfungsi, ini sudah lama belum juga ada perhatian dari pemerintah.
“Disinilah kita menilai respon pemerintah sangat lambat pemerintah Provinsi baik daerah maupun kepolisian harus menjadi perhatian serius, sebab warga mulai kesulitan untuk mendapatkan pangan, juga rumah-rumah yang ditinggal mengungsi, dan jalan yang ditutup banjir menyebabkan kemacetan yang membutuhkan pengaturan dan pengamanan, “sampainya.
Dikatakan Alriansyah, bahwa sejak tahun 2019 hingga 2022, Provinsi Bengkulu selalu dilanda banjir tiap kali hujan melanda. Setiap tahunnya banjir semakin parah bila dibandingkan banjir di tahun sebelumnya. Artinya perlu ada langah kongkret upaya pencegahan, bukan sekedar memberi bantuan dan dokumentasi, lalu selesai. itu bukan solusi yang tepat.
Lanjutnya, Saya selaku Presiden Mahasiswa meminta kepada Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan masalah ini sampai ke akar permasalahan, terkhusus permasalahan lingkungan yang sangat berkaitan dengan banjir ini.
“Sebagai hak bersuara dan memberikan tekanan kepada pemerintah daerah, kami dari BEM KBM UNIB memasang spanduk protes terhadap kondisi banjir yang terjadi. Kami dari BEM KBM UNIB mempertanyakan kehadiran Pemerintah dalam hal menangani permasalahan banjir yang terus berulang, Namun hal itu yang cukup disayangkan, tampaknya pemerintah daerah Bengkulu anti kritik, ternyata spanduk tersebut telah dilepas, “sampainya
Kami dari BEM KBM Universitas Bengkulu menyatakan sikap sebagai berikut;
1. Meminta pemerintah daerah Bengkulu untuk segera merespon dengan cepat dampak banjir.
2. Meminta pemerintah daerah Bengkulu untuk segera melakukan kajian mendalam terhadap banjir dan kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu.
3. Meminta pemerintah daerah Bengkulu untuk segera mengeluarkan kebijakan tersistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi bencana ekologis di wilayah Bengkulu.
4. BEM KBM UNIB menyatakan kecewa terhadap sikap anti kritik pemerintah daerah Bengkulu yang melepas spanduk kritik permasalahan banjir di simpang 5 ratu samban, Kota Bengkulu.
5. Mendesak Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah untuk mundur jika tidak mampu memberikan solusi terhadap banjir di provinsi Bengkulu