Bengkulu Utara, CoverPublik.com – Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, memberikan penjelasan terkait kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 kg yang menjadi keluhan masyarakat, khususnya di Kecamatan Arga Makmur.
Kelangkaan ini terutama dirasakan oleh pedagang kaki lima (PKL) yang mengandalkan bahan bakar tersebut untuk berjualan, serta ibu rumah tangga untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata yang akrab disapa ASA menjelaskan bahwa kelangkaan ini bukan sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah daerah.
“Tabung elpiji 3 kg atau gas melon itu kuotanya dari Pertamina. Kami di Kabupaten Bengkulu Utara hanya menerima distribusinya,” jelas Bupati Arie saat merespons keluhan masyarakat.
Menurut Arie, kelangkaan gas elpiji ini dipengaruhi oleh masalah distribusi. Oleh karena itu, pihaknya akan menerjunkan petugas atau dinas terkait untuk mengatasi permasalahan ini.
“Sudah saya instruksikan ke jajaran, sekarang akan dipantau setiap desa. Semoga keluhan ini tidak berkepanjangan,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara, Siti Qoriah, membenarkan keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG.
Kadis Perdagangan menjelaskan bahwa selain meningkatnya kebutuhan gas, kelangkaan ini juga disebabkan oleh perubahan dalam sistem distribusi. Pangkalan yang biasanya mendapatkan pasokan tiga kali dalam seminggu kini hanya mendapat suplai satu kali seminggu.
“Pertama, ada perubahan skema distribusi, kemudian pasokan juga dikurangi, yakni hanya 100 tabung per pangkalan,” jelas Kadis Perindag, Minggu (23/2/2025).
Selain itu, menurut Siti Qoriah, distribusi gas selain gas melon juga mengalami permasalahan. Ia mendapat informasi bahwa terdapat kerusakan pada alat pengisian, sehingga pasokan ke pangkalan menjadi langka.
“Masyarakat yang biasanya menggunakan gas 5 kg dan 12 kg kini beralih ke gas melon,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya telah melaporkan kepada Bupati Bengkulu Utara agar dilakukan komunikasi dengan pihak terkait guna mencari solusi agar distribusi dapat kembali normal.
“Kami sudah melaporkan kepada pimpinan terkait permasalahan ini. Kami juga akan berkoordinasi dengan Pertamina agar ada solusi sehingga kondisi ini bisa segera pulih,” tandasnya.
Pewarta: Restu Edi/Joni
Editor : Masya Heri