
BENGKULU, CoverPublik.com – Aktivitas para nelayan di wilayah Pulau Baai akhirnya kembali normal setelah sempat terhenti selama hampir satu minggu akibat pendangkalan alur pelayaran. Sebelumnya, kapal-kapal nelayan tidak dapat beroperasi karena perairan yang dangkal, sehingga menyulitkan proses keluar masuk kapal dari dermaga.
Budi, salah satu pemilik kapal bagan di kawasan tersebut, mengungkapkan rasa syukur atas membaiknya kondisi perairan. “Sudah satu minggu kami tidak bisa melaut karena pendangkalan. Alhamdulillah sekarang kondisi alur sudah aman, kapal bisa keluar dan masuk dengan lancar. Kami pun sudah melaut dan baru saja kembali dalam seminggu ini,” ujar Budi saat ditemui di dermaga, Senin (15/4).
Ia juga menjelaskan bahwa hasil tangkapan selama pelayaran kali ini cukup memuaskan. “Dalam seminggu ini, kami berhasil membawa pulang sekitar 5 ton ikan. Alhamdulillah cuaca juga mendukung, jadi perjalanan lancar dan hasil tangkapan cukup bagus,” ujarnya.

Mayoritas hasil tangkapan yang diperoleh adalah ikan tongkol dan tuna. Menurut Budi, hasil tersebut sudah mencukupi kebutuhan seluruh awak kapal dan para pemodal yang mendanai perjalanan melaut mereka.
“Kapasitas kapal bagan kami maksimal sekitar 8 ton. Dalam satu kali keberangkatan biasanya ada 12 hingga 15 orang kru. Jadi hasil tangkapan 5 ton sudah cukup baik. Kalau cuaca mendukung, kadang kami bisa dapat sampai 8 ton dalam seminggu,” tambahnya.
Masalah pendangkalan alur pelayaran di Pulau Baai memang bukan hal baru bagi para nelayan setempat. Fenomena ini kerap terjadi dan sangat berdampak pada aktivitas ekonomi mereka. Para nelayan berharap agar pemerintah dan instansi terkait dapat melakukan pengerukan secara rutin agar jalur pelayaran tetap aman dan tidak kembali menghambat aktivitas nelayan.
“Kami hanya bisa berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi alur ini. Karena kalau alurnya dangkal, kami tidak bisa bergerak, tidak bisa cari nafkah,” keluh salah satu nelayan lainnya yang ikut berlayar bersama Budi.
Kini, dengan kondisi laut yang membaik, para nelayan kembali menaruh harapan pada hasil tangkapan berikutnya demi memenuhi kebutuhan keluarga dan menjaga keberlanjutan usaha mereka di tengah tantangan alam dan keterbatasan infrastruktur.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025