Coverpublik.com – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu mencatat produksi padi sawah di wilayah Provinsi Bengkulu mengalami defisit mencapai 30 ribu ton dalam setahun ini.
Kepala DTPHP Provinsi Bengkulu Ricky Gunawan mengingatkan, pemerintah akan terus mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP) 100 di berbagai lumbung pangan daerah untuk memenuhi kebutuhan itu.
DTPHP juga berharap, semua pihak untuk berperan dalam peningkatan produksi padi sehingga Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Bengkulu Tengah dapat mandiri pangan.
“Hingga saat ini Provinsi Bengkulu mengalami defisit produksi padi sawah sebesar 30.000 ton dengan IP 100,” kata Ricky, Selasa (14/6/2022).
Menanggapi hal tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, akan melakukan pengawalan pendampingan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.
“Beberapa VUB hasil inovasi Badan Litbang Kementerian Pertanian sudah didiseminasikan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Ini panen dari hasil tersebut dan diharapkan akan terus meningkat,” kata Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Usaha BPTP Bengkulu, Yayuk Utami, usai melaksanakan panen padi raya di Desa Sri Kuncoro.
Hingga saat ini, lanjutnya BPTP Bengkulu memiliki kegiatan produksi benih Inpari 39 untuk lahan sawah tadah hujan di Bengkulu Utara. Harapannya benih tersebut dapat digunakan petani untuk musim tanam berikutnya.
“Jika petani di sekitar Desa Sri Kuncoro memerlukan benih VUB untuk dapat menghubungi UPBS BPTP Bengkulu,” katanya.