
Bengkulu, CoverPublik.com – Dalam menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah penyakit yang dapat terjadi sewaktu-waktu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu memastikan kesiapan maksimal di seluruh lini. Berbagai langkah antisipatif telah diterapkan guna meminimalisir dampak serta mempercepat respons penanganan.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, M. Redhwan Arif, mengatakan bahwa kesiapsiagaan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan (faskes) menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan KLB.
“Kami memastikan setiap fasilitas kesehatan dan tenaga medis selalu dalam kondisi siaga. Jika ada potensi KLB, tim kami akan segera merespons dengan cepat dan tepat,” kata Redhwan, Sabtu (22/02/2025).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan faskes di seluruh daerah untuk melakukan pemantauan kesehatan masyarakat secara berkala. Dengan adanya pemantauan ini, potensi munculnya wabah dapat dideteksi lebih awal sehingga langkah penanganan bisa segera dilakukan.
“Kami terus mendorong tenaga kesehatan, terutama yang berada di lingkungan masyarakat, untuk mengawasi perkembangan kesehatan di wilayah kerja mereka. Gejala penyakit yang berpotensi meluas akan segera kami antisipasi agar tidak berkembang menjadi KLB,” tambahnya.
Lebih lanjut, Redhwan menyebutkan pentingnya peran tenaga surveilans kesehatan yang bertugas di setiap kabupaten dan kota. Mereka menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah.
“Seluruh tenaga surveilans yang bekerja di masyarakat harus benar-benar dioptimalkan perannya. Ini adalah langkah strategis agar setiap indikasi wabah bisa diatasi lebih cepat,” ujar Redhwan.
Dikatakan Redhwan, terkait tren peningkatan penyakit di Bengkulu saat ini, mayoritas kasus masih berkaitan dengan perubahan cuaca.
“Sejauh ini, peningkatan kasus masih bersifat musiman, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat musim hujan. Namun, kondisi ini masih terkendali dan tidak menunjukkan lonjakan signifikan,” pungkasnya.
Pewarta: Yulisman
Editor : Masya Heri