CoverPublik.com – Gagal ginjal akut merupakan kondisi serius yang bisa menjadi komplikasi dari berbagai penyakit, salah satunya hipertensi. Ketika fungsi ginjal mendadak rusak dan tidak berfungsi, ginjal tidak dapat menyaring limbah dari darah.
Akibatnya, limbah menumpuk dan menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Jika tidak dikendalikan dengan baik, hipertensi dapat merusak pembuluh darah ginjal dan membuat organ tersebut tidak bisa berfungsi secara optimal.
Ginjal dan sistem peredaran darah saling bergantung satu sama lain untuk menjaga kesehatan tubuh. Ginjal membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah dengan melibatkan banyak pembuluh darah dalam prosesnya.
Ketika pembuluh darah rusak, nefron yang bertugas menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Inilah alasan mengapa tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi penyebab utama kedua gagal ginjal setelah diabetes.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras. Arteri yang rusak tidak mampu memasok cukup darah ke jaringan ginjal, sehingga ginjal kehilangan kemampuannya untuk bekerja dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut yang mengancam kesehatan penderitanya.
Beberapa gejala yang dapat muncul akibat gagal ginjal akibat hipertensi antara lain:
- Berkurangnya jumlah urin atau kesulitan buang air kecil.
- Edema (retensi cairan), yang ditandai dengan pembengkakan, terutama pada tungkai bawah.
- Lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Kerusakan ginjal yang terjadi biasanya bersifat permanen. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini semakin memburuk, di antaranya:
- Mengontrol tekanan darah dan rutin memeriksakannya.
- Menjaga pola makan sehat dan mengurangi konsumsi garam berlebih.
- Melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, setidaknya selama 30 menit setiap hari.
- Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter sesuai anjuran.
Bagi penderita tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal, perawatan utama adalah mengontrol tekanan darah melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Dokter juga dapat meresepkan obat seperti ACE inhibitor dan angiotensin II receptor blocker (ARB) untuk membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut, terutama pada pasien dengan diabetes.
Menjaga tekanan darah tetap stabil sangat penting untuk melindungi kesehatan ginjal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari risiko gagal ginjal akut akibat hipertensi.
Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025