Cover Publik – Pengukuhan Ikatan Masyarakat Melayu Bengkulu (IMMB) diwarnai dengan adat budaya di Bumi Rafflesia. Dikukuhkannya IMMB tersebut berlangsung di Balai Raya Semarak. Kamis (11/5).
Gubernur Bengkulu H. Rohidin Mersyah, saat menghadiri pengukuhan IMMB tersebut mengatakan, bahwa Kebudayaan melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional Indonesia. Budaya Melayu tumbuh subur dan kental menyebar di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian, Budaya adat melayu identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat yang sangat kuat. Memegang penuh prinsip, penuh kesederhanaan, dan tutur bahasa yang santun.
“IMMB komunitas adat yang sangat kuat, digagas oleh para tokoh-tokoh senior. Hal ini, untuk mewarnai suasana kota Bengkulu sesuai adat Melayu yang memegang syariat agama yang kuat, dengan sikap tampilan sederhana,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Rohidin pemikiran-pemikiran orang Melayu melampaui batas jamannya. Artinya sangat berpikir jauh ke depan dalam berbagai hal.
“Masyarakat Melayu juga kaya akan negosiasi musyawarah, penuh dengan kehati-hatian, dan orangnya pun ramah-ramah. Nilai-nilai positif seperti ini, tentu patut untuk sama-sama kita lestarikan secara luas,” terang Gubernur.
Sementara, Ketua IMMB Kuratul Aini mengungkapkan suku Melayu Bengkulu banyak tersebar di berbagai wilayah, di samping ada juga suku asli Bengkulu lainnya, yaitu Suku Rejang, Serawai, Pekal, Mukomuko, Enggano dan tentu masih banyak lagi.
“IMMB hadir untuk memberikan warna di provinsi Bengkulu, yang kaya akan suku-suku yang tentu memiliki ciri khasnya masing-masing. Dan IMMB juga ingin ikut berkontribusi dan berkolaborasi bersama pemerintah menjalankan program guna memajukan daerah,” terangnya.