Kakanwil Bocorkan Lima Kunci Sukses Jalani Bulan Suci Ramadhan

Coverpublik.com – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr H. Zahdi Taher M.H.I membocorkan lima kunci sukses menjalankan bulan suci Ramadhan.

Hal ini diungkapkan Kakanwil ketika memberikan tausiah usai shalat Zuhur bersama di Aula Kanwil Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu, Senin (4/4/2022).

Pertama, menurut Kakanwil yakni seseorang disebut sukses menjalani ibadah bulan suci Ramadhan jika sudah menjalani dua rukun puasa. Yakni membaca niat puasa Ramadan.

‘’Niat adalah sebagai tanda dimulainya puasa,’’ ungkap Kakanwil.

Kemudian rukun puasa rukun puasa yang kedua adalah menahan diri dari makan, minum, bersetubuh dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Kedua, sukses menjalankan shalat tarawih menurut Zahdi, melaksanakan tarawih saat Ramadan memang bersifat sunnah tetapi menjalan shalat tarawih memberikan ketenangan lahir batin dan menambah pahala.

‘’Meskipun menjalankan shalat di Masjid maupun shalat dirumah sendiri. Bahkan meskipun ada yang menjalankan 11 rakaat, dan 23 rakaat. Yang penting sukses menjalani bulan suci Ramadhan, menjalankan ibadah shalat tarawih,’’ beber Zahdi.

Kunci sukses ketiga adalah, nikmatnya malam Lailatul Qadar. Dimana diantara hari hari pada bulan Ramadan, ada pula malam lailatul Qadar, yang biasanya terjadi saat hari ke 17 atau yang disebut sebagai malam turunya Quran.

‘’Silahkan Bapak/Ibu minta dan berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Justru jika kita tidak minta dan berdoa, akan disebut orang sombong,’’ ujar Zahdi.

Selanjutnya keempat adalah, kunci suksesnya yakni berimpati kepada masyarakat dengan membayar zakat fitrah dan zakat maal.

‘’Hukum membayar ini adalah wajib bagi yang mampu.  Karenanya kalau anda sampai terlambat apalagi sampai kelewatan menunaikannya, maka puasa selama sebulan yang sudah anda jalani akan tidak terhitung pahalanya di hadapan Allah SWT atau sia-sia,’’ beber Kakanwil.

Selanjutnya sukses kelima adalah kembali ke fitra di hari raya Idul Fitri. Dimana yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan.

‘’Dengan demikian Idul fitri adalah bersih dari segala dosa, ibarat anak bayi yang baru saja lahir,’’ demikian Zahdi.