Kawasan Transmigrasi di Lebong Diharapkan Jadi Pusat Perekonomian

Kadis Naketrans Epan Gustanto melalui Sekretaris, Iwan Jang Jaya didampingi Kabid Naketrans Jusmaini saat Memberi Sambutan Acara Penyuluhan Bagi Warga Transmigrasi, dan dihadiri Kabid Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Jimmy Tri Susilo selaku narasumber, serta diikuti 40 warga Transmigrasi di wilayah Trans Pelabai dan Bandar Agung di Aula Disnakertrans, Rabu (26/07/2023) Foto : Dede / Coverpublik.com

Coverpublik.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, menggelar penyuluhan bagi warga transmigrasi di Aula Disnakertrans, Rabu (26/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

Acara dibuka langsung Kadis Naketrans Epan Gustanto melalui Sekretaris, Iwan Jang Jaya didampingi Kabid Naketrans Jusmaini, dan dihadiri Kabid Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Jimmy Tri Susilo selaku narasumber, serta diikuti 40 warga Transmigrasi di wilayah Trans Pelabai dan Bandar Agung.

Kadis Naketrans Epan Gustanto melalui Kabid Transmigrasi Jusmaini mengatakan, kawasan transmigrasi didorong menjadi pusat-pusat perekonomian baru, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian transmigran secara berkelanjutan.

“Peserta di undang ke Disnakertrans diberi penyuluhan tentang upaya peningkatan ekonomi pertanian ditransmigrasi, dengan menghadiri narasumber ahli di bidang pertanian,” kata Jusmaini kepada wartawan usai acara, Rabu (26/7).

Menurutnya banyak warga transmigran yang berasal dari Jawa Timur yang sukses menjadi transmigran di lokasi-lokasi permukiman transmigrasi. Terutama di wilayah Lebong.

“Contoh di trans dimana kami Disnakertrans selalu melakukan advokasi, kepada kades dalam mengembangkan jamur tiram sebagai unggulan program, dengan harapan produk unggulnya bisa go internasional memproduksi tepung jamur. Desa Pelabai sudah kita arahkan bertani jamur,” lanjut Jusmaini menjelaskan.

Selain upaya menciptakan pusat perekonomian tersebut dengan cara melakukan revitalisasi melalui kolaborasi bersama para pemangku kepentingan dan rencana aksi yang detail, dan fokus berdasar potensi dan kebutuhan kawasan transmigrasi dan warga transmigran.

“Seperti sering kami bicarakan dengan ibu pjs kades plabai ciptakan ‘menjamurnya jamur di transmigrasi’ mengingat lahan yang dikelola trans sedikit maka diupayakan memanfaatkan perkara dan rumah dengan kumbung jamur,” demikian Jusmaini.