Kejari RL Inisiasi Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

Kejari Rejang Lebong Inisiasi Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

Curup,Coverpublik.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Rejang Lebong menginisiasi program bedah rumah warga kurang mampu dalam rangka Hari Bakti Adhyaksa (HBA) ke-62 tahun 2022 di Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan.

Menurut Kajari Rejang Lebong Yadi Sunaryadi, SH, MH program bedah rumah ini merupakan kerjasama antara Kejari Rejang Lebong dengan Pemda Rejang Lebong. “Program ini diiniasi oleh Kejari Rejang Lebong dan bekerjasama dengan Pemda Rejang Lebong, kami berterimakasih kepada pemerintah daerah yang peduli kepada masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan,” ujar Kajari.

Ia menambahkan, dengan adanya program ini diharapkan masyarakat bisa hidup yang sehat dan layak. Karena diakuinya masih banyak masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal hingga tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) yang layak, padahal ini permasalahan yang penting.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kedepan kita berharap semakin banyak yang bisa kita bantu, apalagi masih banyak masyarakat kita yang memiliki MCK tidak layak, ini juga harus diperhatikan,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah yang hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan bedah rumah ini mengatakan, tahun ini ada 15 rumah tidak layak huni di Curup Selatan dibedah oleh pemerintah Rejang Lebong.

“Kami sangat berterimakasih dengan Kejari Rejang Lebong dengan adanya program bedah ruma ini. Kemudian kepada masyarakat yang belum mendapatkan giliran bersabar, karena ini digilir. Tahun ini ada 15 rumah di Kecamatan Curup Selatan yang kita bedah,” kata wabup.

Rumah yang dibedah melalui peringatan HBA oleh Kejari Rejang Lebong ini adalah milik pasangan Yogi Komarudin (24) dan Nur Eka Yanti (25).

Pasangan muda ini memiliki seorang anak dan sehari-hari merupakan pengrajin tempe.

Menurut Nur Eka, jika habis terjual dalam sehari bisa mendapatkan uang sebesar Rp 300 ribu, termasuk modal dan untungnya. Usaha ini merupakan usaha dari orang tua mereka yang sudah diwarisinya dan berjalan sekitar 3 tahun.

“Meneruskan usaha orang tua, biasanya sehari bisa menghabiskan 25 Kg kedela. Kemudian kita titipkan di warung-warung, kalau habis semua dapat Rp 300 ribu per hari, itu termasuk untung dan modalnya. Alhamdulillah dapat program bedah rumah ini, terimakasih kepada Kejari dan Pemda Rejang Lebong,” paparnya.

Ia mengaku tidak mendapatkan bantuan sosial apapun, sehingga sangat bersyukur mendapatkan program bantuan bedah rumah ini.