
Bengkulu, CoverPublik.com – LSM lingkungan Green Sumatera menyoroti persoalan dampak polusi udara akibat adanya aktivitas dari pabrik crude palm oil (CPO) milik PT. Seluma Sawit Lestari (SSL) yang beroperasi di Kelurahan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Dampak polusi yang diduga berasal dari aktivitas pabrik CPO tersebut telah banyak meresahkan masyarakat, terutama warga desa penyangga di sekitar pabrik PT Seluma Sawit Lestari yang mengalami gangguan pernapasan.
Peristiwa teranyar, seorang balita asal Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, Bengkulu meninggal akibat penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Diduga hal ini masih berkaitan erat dengan dampak polusi udara akibat adanya aktivitas CPO PT Seluma Sawit Lestari yang beroperasi di Kelurahan Sukaraja.
Selain pencemaran polusi udara, masyarakat disekitar desa penyangga juga terdampak bau limbah yang menyengat diduga berasal dari CPO PT Seluma Sawit Lestari. Namun hingga saat ini belum ada tindakan apapun dari perusahaan tersebut atas persoalan ini.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Green Sumatera Syaiful Anwar,SH mendesak kepada DPRD Kabupaten Seluma selaku wakil rakyat untuk turun tangan langsung meninjau kondisi yang terjadi dilapangan.
Sehingga kata Syaiful, persoalan ini dapat cepat bisa diatasi demi hajat hidup orang banyak. Dan perusahaan tersebut dapat mengevaluasi dampak pencemaran polusi dan limbah mereka untuk kedepannya.
”Kami minta kepada DPRD Seluma untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Jangan hanya diam saja. Sebab akibat adanya polusi dan limbah perusahaan PT Seluma Sawit Lestari ini masyarakat banyak menjadi korban,” ujar Syaiful kepada media ini, Minggu (2/02/2025).
Pihaknya juga lanjut Syaiful, akan melaporkan persoalan ini secara lembaga ke aparat terkait dan berwenang untuk mengusut tuntas permasalahan ini.
“Jika DPRD tidak juga turun kelapangan. Kami selaku NGO dan aktivis lingkungan akan melaporkan secara resmi atas dugaan polusi udara dan limbah perusahaan milik PT PT Seluma Sawit Lestari yang sudah mengancam kehidupan masyarakat,” pungkasnya.