CoverPublik.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta peran rumah sakit (RS) swasta ditingkatkan untuk layanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan kanker.
Hal itu disampaikan saat meresmikan fasilitas cyclotron dan digital PET/CT scan Omni Legend di RS Mandaya Royal Puri, Tangerang, pada Jumat (22/11/2024).
“Kehadiran teknologi seperti cyclotron dan PET/CT scan memungkinkan deteksi penyebaran sel tumor lebih akurat. Dengan ini, pasien tidak perlu ke luar negeri, seperti Singapura, untuk mendapatkan layanan kesehatan premium,” ujar Menkes Budi.
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Data dari The International Agency for Research on Cancer (IARC) memperkirakan ada 408.661 kasus baru kanker di Indonesia pada 2022, dengan angka kematian mencapai 242.988 kasus.
Jika tidak diatasi, angka ini diperkirakan terus meningkat. Menkes Budi menekankan bahwa angka kematian akibat kanker dapat ditekan melalui skrining rutin, diagnosis dini, dan pengobatan yang berkualitas.
“Pemerintah terus berupaya memperluas jejaring layanan penyakit kanker, salah satunya dengan mendukung teknologi canggih seperti radioterapi,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan saat ini memprioritaskan pengembangan jejaring fasilitas PET-CT dan cyclotron di berbagai wilayah Indonesia. Hingga Agustus 2024, telah beroperasi tiga fasilitas cyclotron di Jakarta, yakni di RSK Dharmais, RS MRCCC Siloam, dan RS Gading Pluit.
“Kami menargetkan enam PET Scan terpasang di 2024, sembilan di 2025, dan satu lagi pada 2027. Dengan ini, seluruh pulau di Indonesia akan memiliki akses ke PET Scan. Namun, jaringan cyclotron juga perlu dikembangkan untuk mendistribusikan radiofarmaka ke seluruh negeri,” ujar Menkes.
Cyclotron berfungsi sebagai penghasil zat pelacak radioaktif yang digunakan dalam proses pemindaian kanker dengan PET Scan. Teknologi ini memungkinkan deteksi kanker lebih dini dan presisi.
“Cyclotron ini ibarat tinta untuk printer PET Scan, menghasilkan zat pelacak radioaktif yang memungkinkan dokter mendeteksi kanker lebih baik,” jelas Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, dr. Ben Widaya.
Menkes menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mempercepat peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. RS pemerintah, menurutnya, tidak cukup untuk melayani seluruh pasien, terutama kelompok kelas menengah atas yang membutuhkan opsi layanan premium.
Ia mendorong RS swasta untuk terus meningkatkan kualitas layanan, baik dari segi teknologi, fasilitas, maupun tenaga medis.
“Semua alat canggih ini juga membutuhkan dukungan penuh, termasuk dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk memastikan izin dan keamanan teknisnya,” tambahnya.
Fasilitas cyclotron dan digital PET/CT scan di RS Mandaya Royal Puri menjadi langkah konkret dalam mendukung layanan kesehatan berbasis teknologi tinggi di Indonesia. Teknologi ini dirancang untuk memberikan pelayanan terkait deteksi kanker lebih dini dengan akurasi tinggi, pemindaian lebih cepat sehingga waktu diagnosis lebih singkat, dan gasil diagnosis yang lebih tajam untuk mendukung pengobatan yang tepat sasaran.
Dengan fasilitas ini, Indonesia diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan di luar negeri dan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam negeri.
“Kolaborasi antara pemerintah dan RS swasta merupakan langkah penting untuk memastikan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” pungkas Menkes Budi. (IP/Ads)