Menuju Sensus Pertanian 2023

Ilustrasi

Sebagai negara yang memiliki wilayah yang luas, Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan alam yang tidak pernah ada habisnya. Dari keindahan alam untuk wisata hingga kekayaan alam yang bisa diproduksi menjadi sumber energi tersendiri, salah satunya berasal dari sektor pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bergerak  di sektor a sehingga   berperan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional ,Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan bahwa 29,59 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor pertanian,Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya ke arah yang lebih baik.

Menurut Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Sementara itu sektor  Pertanian, tumbuh sebesar 2,28 persen. Dengan membangun sektor pertanian untuk menjadi semakin kuat, Indonesia dapat menjadi contoh  dari negara lain yang juga ingin mendapatkan contoh bagaimana mengurus sektor pertanian dengan baik dan benar.

Sektor pertanian nantinya  akan mengarah pada teknologi dan generasi penerus . Pemerintah Indonesia menargetkan akan menjadikan Indonesia sendiri sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah menyusun beberapa kebijakan untuk menjaga kestabilan rantai ketahanan pangan nasional. Dengan visi ini, pertanian tentu dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia dengan berupaya menjaga kestabilan perekonomian melalui pertanian.

Adanya penguatan sektor pertanian Indonesia tentu akan sangat membantu meningkatkan taraf hidup para petani termasuk kesejahteraan penduduk.

Kinerja sektor pertanian harus dijaga agar tetap berproduksi dan memberi kontribusi pada perbaikan ekonomi nasional. Untuk mendukung sektor pertanian Indonesia lebih maju, diperlukan data dan informasi statistik yang lengkap dan akurat. Mengingat, data statistik merupakan sumber utama untuk bahan perencanaan maupun evaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor pertanian.

Sensus pertanian merupakan salah satu kegiatan besar yang di lakukan di Badan Pusat statistik, kegiatan ini dilakukan sepuluh tahun sekali . Perlehatan ini akan dilakukan pada tahun 2023. BPS telah melakukan Sensus Pertanian sebanyak enam kali: 1963, 1973, 1983, 1993,2003 dan tahun 2013. Pada tahun 2023 mendatang, BPS kembali melaksanakan siklus 10 tahunan kegiatan Sensus Pertanian. Hasil Sensus Pertanian digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait (Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, dan Bappenas), perguruan tinggi dan lembaga internasional.

Tujuan dari  sensus ini untuk memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Selain itu juga menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan di antara dua sensus untuk mengumpulkan statistik pertanian yang lebih rinci. Serta, menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dimanfaatkan dari hasil sensus pertanian nantinya, seperti menghasilkan informasi strategis terkait data petani., untuk data demografi petani, nantinya bisa didapatkan secara by name by address yang nantinya digunakan untuk melihat kondisi petani., struktur demografi petani, karena kita sudah melihat bahwa kondisi data yang ada petani kita sudah usia lanjut,”. Berharap, pemerintah bisa memanfaatkannya dalam menyusun kebijakan terkait dengan pertanian dan dapat digunakan untuk melakukan reformasi di bidang subsidi pupuk agar tidak salah sasaran.“Harapannya data sensus pertanian bisa digunakan untuk melakukan reformasi di bidang subsidi pupuk supaya targetingnya bisa jelas,” ungkapnya. Data ini juga dinilai dapat digunakan sebagai perbaikan tata kelola basis data pertanian. Sebab,  saat ini data pertanian ada di mana-mana, sehingga hasil sensus ini akan digunakan sebagai momentum untuk konsolidasi data pertanian.

Hasil sensus juga di lakukan untuk mengetahui konversi lahan pertanian dalam 10 tahun terakhir. “Kita juga melihat bagaimana laju konversi lahan selama 10 tahun terakhir tinggal nanti berbagai upaya pencegahannya bisa dilakukan,”. Untuk menyukseskan ST3023, BPS sudah melakukan sosialisasi. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak yang terkait sangat di perlukan untuk mewujudkan sektor pertanian yang lebih baik kedepannya. “Mari Kita Sukseskan sensus pertanian, sejahterahkan pertanian Indonesia”

Penulis : R. Dewi Lestari BPS Kabupaten Kaur, Statistisi Ahli pertama