Coverpublik.com,RL – Pegurus Cabang Nahdlatu Ulama (PCNU) Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggelar Konferensi Cabang ke-VII dengan tema “Meneguhkan Komitmen Sikap Moderat dalam Menyikapi Kearifan Lokal dan Kebangsaan” di Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong. Sabtu malam (04/11/2023).
Ketua PWNU Provinsi Bengkulu. Prof. Dr. KH Zulakarnain mengatakan bahwa, dalam Sejarah NU mempunyai tekat harga mati untuk menjaga Kedaulatan NKRI. Ia mengingatkan bahwa semua kalangan adalah Saudara seiman dan seagama agar dapat saling tolong menolong baik didunia dan Akhirat.
“Nantinya siapapun yang terpilih akan mengemban amanah dan lebih baik lagi kedepannya, salah satu kekuatan NU bisa berjalan dengan menggerakkan pengurus ditingkat NU Ranting”, ucap Ketua PWNU Bengkulu yang merupakan Rektor Kampus UINFAS Bengkulu itu.
Ia menjelaskan agar dapat meningkatkan Persyaratan untuk dapat meningkatkan NU di Rejang Lebong menjadi Kelas A. Bhkan, eksitensi NU sejalan dengan keinginan para pendiri bangsa.
“Untuk pemilihan nantinya agar disesuaikan dengan ADRT dan rambu – rambu yang berlaku di NU”, ujarnya.
Sementara, Bupati Rejang Lebong Syamsul Efendi, mengungkapkan bahwaNahdlatul Ulama adalah organisasi keagamaan yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perjalanan sejarah negara dan bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan sampai era reformasi hingga sekarang.
“Atas nama Pemerintah kabupaten Rejang Lebong mengucapkan selamat atas terselenggaranya konferensi cabang NU ke-7 tahun 2023 dengan harapan semoga menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis bagi keberlangsungan organisasi Nahdlatul ulama baik kepengurusan program kerja maupun pikiran-pikiran yang konstruktif untuk membangun masyarakat dan pemerintah kabupaten Rejang Lebong lebih maju”, ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa, sebagai organisasi keagamaan yang berada di bawah kepemimpinan kyai dan ulama pesantren NU berusaha mempertahankan tradisi keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat dengan mengakomidir beragam tradisi masyarakat tanpa mengurangi akselerasi nilai-nilai universal Islam.
“Perjalanan NU yang telah berusia satu abad NU terbukti telah menjadi organisasi keagamaan yang sangat konsen terhadap terciptanya suasana yang sejuk dan kondusif terlebih menjelang Pemilu tahun 2024”, pugkasnya.
Pewarta: Restu Edi
Editor: Man Saheri