Bengkulu,Coverpublik.com – Presiden Indonesia Joko Widodo, melakukan pertemuan tentang arahan Presiden melalui Video Conference, menggunakan Zoom Meeting dengan seluruh Kepala Daerah, Kapolres, Dandim, dan Dandema, se-Indonesia. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi S.EM.M beserta Kapolres, Dandim dan OPD terkait, di Dinas Komunikasi, Informatika, Dan Persandian Kota Bengkulu pada, Senin (7/2/2022).
Dalam rapat tersebut Pak Presiden menekankan untuk mempercepat vakinasi dan meningkatkan kembali protokol kesehatan, untuk menghadapi dan penanganan Varian Omicron.
“Saya tegaskan 2 hal penting dalam rangka Varian Omicron, yang pertama percepatan vaksinasi diseluruh daerah, saya ingin memerintahkan kepada kapolres, dandim, dandenma, kapolda. Agar membantu provinsi, kabupaten kota, dibantu dalam hal percepatan vaksinasi, karena ini menjadi kuncinya. Kedua, satgas yang ada agar kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan, utamanya masker. Kita ingin ingatkan lagi kepada masyarakat, agar pemakaian masker betul-betul bisa dilaksanakan dilapangan, karena kuncinya memang ada disitu,” jelas Presiden Indonesia Joko Widodo, melalui Zoom Meeting, kepada seluruh Kepala Daerah.
Pak Presiden juga meminta untuk rumah sakit semuanya harus siap secara detail, jangan sampai omicron datang rumah sakit belum siap, oksigen belum disiapkan, obat-obatan belum di siapkan, isoter belum disiapkan. Jika ada yang belum siap, segera menyampaikan kepada menteri kesehatan apa bila belum siap atau tidak ada untuk segera memberikan informasi secepatnya. Jangan terlalu panik, masyarakat harus diberikan penjelasan dengan ketenangan, tetapi menajemen penanganan harus tetap terjaga sebaik-baiknya.
Karena kalau dilihat secara nasional, untuk karakter pasien omicron yang dirawat di rumah sakit, 66% bergejala ringan dan tanpa gejala, 93% tanpa komorbid dan yang 7% itu komorbid. Jadi hati-hati dengan ini, karena untuk gejala yang ringan dan tanpa gejala prioritaskan untuk isofer atau isoman. Karena rumah sakit hanya diperuntukan untuk yang sedang bergejala berat atau kritis. Jadi tidak semuanya masuk rumah sakit, karena tidak mungkin bisa rumah sakit menerima beban yang tanpa gejala dan yang gejala ringan ikut juga masuk rumah sakit.
“Kalau kita lihat dari karakter pasien yang meninggal untuk omicron ini 69% karena belum vaksin lengkap. Artinya vaksin menjadi kunci bagi penanganan omicron untuk menekan angka kematian. Oleh sebab itu sekali lagi, percepatlah vaksinasi, karena vaksinasi sangat menentukan, jadi yang perlu menjadi perhatian adalah, vaksinasi untuk lansia yang masih dibawah 60%, agar dipercepat vaksinasi untuk lansia paling tidak di atas 70%,” ungkap Pak Presiden.
Setelah medengarkan arahan dari Pak Presiden, Wakil Walikota Bengkulu langsung memberikan tanggapanya terkait arahan untuk menghadapi dan menangani Varian Omicron di Kota Bengkulu.
Karena sudah ada daerah yang telah terjadi lonjakan omicron yang cukup signifikan, maka jangan sampai di Kota Bengkulu terjadi lonjakan juga. Pemerintah Kota dengan Pak Kapolres, juga akan kembali giat ke sekolah-sekolah dan mengajak para lansia untuk segara divaksinasi. Jadi yang belum divaksin mohon segerah vaksin untuk mendukung program pemerintah.
“Dengan tujuan agar masing-masing dari kita punya kekebalan tubuh. Kapolres juga luar biasa membantu dan mendukung, kami pemerintah kota ini juga kalau tanpa bantuan dari kapolres, dandim rasanya susah untuk kita mempercepat vaksinasi,” tuturnya Dedy Wahyudi S.E M.M, selaku Wakil Wali Kota Bengkulu.
Wakil Wali Kota juga menyampaikan, untuk lansia 58% di Kota Bengkulu sudah di vaksin, tinggal 2% lagi untuk sampai target dari Pak Presiden. Dari berbagai cara sudah dilakukan seperti pada hari jumat, setelah shalat jumat kita ajak vaksinasi, di gereja juga, dan rumah-rumah ibadah lainya.
“Tetapi masih 2% lagi, dan juga untuk anak-anak sekolah, pemerintah kota targetkan 100% sudah di vaksin, namun masih ada orang tua yang belum berani mengizinkan anaknya, sedangkan sampai hari ini tidak ada 1 anakpun yang berakibat tidak baik setelah vaksin, Alhamdulillah belum ada laporan,” tutupnya.