Coverpublik.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memperkirakan kuota solar bersubsidi di daerah ini menyisakan 40 ribu kilo liter (KL) untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun 2022.
Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Mulyani menyampaikan Balai Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) tahun ini telah menjatah kuota solar bersubsidi sebanyak 111.970 KL. Nilai tersebut, diyakin cukup untuk kebutuhan penggunaan jika penyaluran dilakukan tepat sasaran.
“Sisa kuota kita saat ini tinggal 40 ribu kilo liter untuk 5 bulan kedepan. Kalo dianggap tepat sasarannya itu akan cukup,” ungkapnya, Jum’at (12/08).
Namun untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis ini, Pemprov kembali mengusulkan penambahan kuota solar subsidi sebanyak 31 ribu KL ke BPH Migas.
“Kami sudah mendatangi BPH Migas beberapa waktu yang lalu mereka belum bisa memberikan jawaban. Alasannya, mereka masih melakukan kajian terhadap penambahan BBM di daerah. Terlebih usulan ini harus melalui persetujuan Kementerian Keuangan,” kata Mulyani.
Langkah lain yang ditempuh pemerintah daerah adalah menekankan pembatasan konsumsi solar bersubsidi bagi truk industri dan angkutan tambang sesuai dengan surat edaran Kementerian ESDM.
“Untuk truk industri dan angkutan minerba tetap tidak bisa sesuai edaran,” tutupnya. (Red/Bm)