Proyek SPAM Rimbo Pengadang Tampak Amburadul

Lebong,Coverpublik.Com – Proyek pembangunan SPAM ((Sistem Penyediaan Air Minum) jaringan perpipaan di Kelurahan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, patut dilirik APH (Aparat Penegak Hukum).

Bagaimana tidak, proyek senilai Rp 4,6 miliar yang dibangun dari anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun 2021 itu tampak amburadul dan kuat dugaan tidak sesuai spesifikasi kontrak.

Anggaran yang dikucurkan pun sangat fantastis jika dibanding dengan kondisi fisik bangunan yang ada.

Di lokasi tampak bangunan bak penampungan air tidak lebih dari ukuran rumah tipe 45.

Selain tampak amburadul, proyek yang dikerjakan oleh CV MEYSA JAYA MAKMUR SENTOSA ini diduga melanggar perjanjian kontrak yang seharusnya berakhir tanggal 29 Desember 2021 lalu.

Kuat dugaan terjadi pemufakatan jahat antara pejabat Dinas PUPR-Hub Lebong dengan pihak rekanan. Pejabat Dinas PUPR diduga memanipulsi data hasil opname.

Progres pekerjaan dibuat seolah selesai 100 persen, sementara fakta di lapangan tidak demikian.

Pantauan awak gobengkulu.com, pada 7 Februari 2022 lalu, di lokasi proyek pembangunan SPAM tersebut terdapat sekitar 20-an orang pekerja yang masih melanjutkan sisa pekerjaan yang belum tuntas.

Di lokasi tampak para pekerja sibuk mengangkut material dan ada pula yang baru memulai pengerjaan fondasi dan pengecoran di beberapa bagian.

Kondisi demikian itu berbanding terbalik dengan keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR-Hub Lebong, Joni Prawinata, melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Masirwan.

Dia menuturkan, pekerjaan tersebut selesai tepat waktu sesuai dengan perjanjian kontrak, yakni, tanggal 29 Desember lalu.

Masirwan berkilah, para pekerja yang masih melakukan aktivitas di lokasi tersebut bukannya melanjutkan pekerjaan tapi melakukan pemeliharaan.

“Mereka itu bukannya melanjutkan pekerjaan tapi mereka sedang melakukan pemeliharaan,” kilah Masirwan, Rabu (2/3/2022).

Ditanyai terkait masih ada yang mengerjakan fondasi, Masirwan lagi-lagi berkilah.

Dia menerangkan, fondasi yang baru dibuat itu untuk pembuatan siring pembuangan air yang memang belum dikerjakan sebelumnya.

“Ooo itu, mereka buat saluran pembuangan air yang memang ditunda karena sebelumnya struktur tanah di lokasi tersebut sangat lembut dan sering longsor,” kilahnya lagi.