Cover Publik – Ratusan massa yang tergabung di GEMAWASBI ( Gerakan Masyarakat pengawasan birokrasi) mendatangi kantor Pengadilan Bengkulu yang meminta kejelasan terkait adanya mafia tanah dan mafia kasus diduga memenangkan perkara, Senin, (15/05/2023) di kantor Pengadilan Bengkulu.
GEMAWASBI tersebut tergabung dalam beberapa organisasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan, dalam aksi damai tersebut, mereka yakin bahwa mendukung pihak terkait untuk melakukan pemberantasan mafia tanah dan hukum dan gerakan ini di dasari oleh temuan dari GEMAWASBI Group terkait masalah tanah dan mafia kasus.
Di sampaikan oleh ketua GEMAWASBI,Javie sartika W. SH , permasalahan yang terjadi saat ini ialah adanya masyarakat yang terzolimj terkait hak hak mereka.
“Permasalahan Masyarakat terzolimi terkait hak-hak mereka, Adanya mapia kasus yang bermain Berdasarkan temuan dan hasil investigasi, Ada bebrapa kes kes yang sudah putus itu di menangkan oleh pihak-pihak yang seharusnya tidak menang dengan adanya dugaan yaitu mapia kasus Mafia peradilan, Karna di sini ada oknum Yang memperjual belikan keputusan pada sesuatu yg ada” Jelasnya saat sesi wawancara dengan awak media.
Lanjutnya, oleh sebab itulah hal inilah yang menjadi sebab pengadilan Bengkulu harus di datang dan di lakukan aksi damai untuk menanyakan kejelasan terkait adanya ketidak adilan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
“jadi di sini sangat jelas bahwa sudah ada dan maraknya mapia tanah dan peradilan.. Mapia tidak akan berjalan lancar kalau tidak ada dukungan dan suport kerja sama oleh pihak-pihak terkait terup Di sini sudah ada sindikat mapia tanah”, demikian Jevie
Di ketahui hasil dari mediasi yang di lakukan oleh GEMAWASBI, yaitu pihaknya memintak kepada ketua pengadilan untuk memberikan pembinaan dan pengawasan kepada hakim hakim yg saat ini sedang menangani kasus tanah jadi jangan sampai mereka memberikan keputusan berdasarkan pundi-pundi yang mereka dapat harus berdasarkan fakta dan realita yang ada dan bukti yang memang benar benar dan pihak GEMAWASBI akan memproses oknum-oknum ang bermain dan yg nakal.
