Seleksi Tes Cat Panwaslu Diduga ada “Anak Emas”, Ini Bantahan Ketua Bawaslu Mukomuko

Bawaslu Mukomuko Foto/Dok

Coverpublik.com – Bawaslu Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu resmi melaksanakan tes calon peserta anggota Panwaslu kecamatan. Peserta yang mengikuti tahapan yang kedua yaitu tes terlulis berbasis CAT, Jumat (14/10/22).

Dalam pelaksanaan di hari pertama ini banyak terjadi permasalahan, terutama terkait Listrik yang beberapa kali terjadi mati hidup sehingga menggangu konsentrasi peserta untuk pelaksanaan tes.

Ketua LP.K-P-K M Toha mendapatkan informasi dari Beberapa orang peserta yang enggan disebut namanya menyampaikan ke lembaga Kita bahwa tes pada hari ini ada peserta seperti di perlakukan seperti anak emas, dimana kami melihat ada beberapa orang peserta mendapat perlakuan istimewa oleh salah satu oknum komisioner bawaslu dan staf PNS Bawaslu kabupaten Mukomuko.

“ Kami melihat dan mendengar ada peserta dalam sesi hari ini di bantu dalam pengisian soal oleh salah satu komisioner Bawaslu, dan salah Satu Oknum staf PNS, adapun diduga peserta yang dibantu yaitu dari Kecamatan Kota 2 orang, kemudian 1 orang dari kecamatan Teras Terunjam, 1 orang dari Kecamatan Teramang Jaya, 1 orang dari Kecamatan V Koto, yang lebih parah lagi ada salah satu peserta diduga membawa HP dalam pelaksanaan tes CAT,” KataToha.

Lebih lanjut, sangat menyayangkan jika benar pelaksanaan tes yang dilakukan seperti ini, karena pelaksanaan yang digaungkan secara profesional pada kenyataan didalam raungan tidak semestinya yang kita harapkan.

“Dengan kejadian seperti ini kami menduga tes ini orangnya sudah ada, tes hanya dilakukan secara formalitas untuk memenuhi persyaratan belaka, karena kita melihat ada perlakuan istimewa terhadap beberapa peserta di masing-masing Kecamatan,” Ungkap Toha.

Ketua Bawaslu Mukomuko Fadlul Azmi , SH membantah apa yang telah di sampaikan peserta kepada ketua LP.K-PK , bahwa tidak demikian yang di sampaikan oleh peserta tersebut.

Berdasarkan pantauan dalam pelaksanaan tes di hari pertama ini sudah menjalankan sesuai ketentuan, untuk peserta sebelum memasuki ruang tes utuk alat komunikasi , dititipkan diluar ruangan pada petugas pengawas.

“Untuk lampu memang ada terjadinya mati hidup, terkait adanya staf PNS dan komisioner tidak ada membantu peserta seperti yang disebutkan peserta kepada Ketua LP.K-PK berdasarkan pantauan saya,” terang Fadlul. (Ag/Tim)