Terapi Ozon: Inovasi Kesehatan dengan Segudang Manfaat, dari Imunitas hingga Pengobatan Penyakit Kronis

dr. Hadianto Gunawan, MARS, menyampaikan terapi ozon ini terbukti membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, hingga mendukung pengobatan penyakit degeneratif dan autoimun, di Klinik Lhay, Minggu (23/02/2025). (Foto: Restu Edi/Coverpublik.com)

Bengkulu, Coverpublik.com – Terapi ozon semakin mendapat perhatian luas di dunia kesehatan berkat manfaatnya yang beragam. Menurut dr. Hadianto Gunawan, MARS, terapi ini terbukti membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, hingga mendukung pengobatan penyakit degeneratif dan autoimun. Bahkan, terapi ozon juga sering digunakan dalam dunia estetika untuk merawat dan meningkatkan kesehatan kulit.

Namun, manfaat terapi ini tidak berhenti sampai di situ. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terapi ozon bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi berbagai kondisi medis yang sulit diobati dengan metode konvensional. Berikut adalah beberapa manfaat terapi ozon yang telah terbukti secara klinis:

1. Mengatasi Nyeri Punggung Bagian Bawah

Suntikan gas ozon diketahui bermanfaat bagi penderita nyeri punggung bawah akibat saraf kejepit (hernia nucleus pulposus/HNP). Efek ini berkat sifat antiradang pada ozon yang mampu meredakan pembengkakan dan mengurangi tekanan pada saraf.

Studi menunjukkan bahwa terapi ozon yang dikombinasikan dengan fisioterapi memberikan hasil yang lebih efektif dalam mengurangi nyeri saraf dibandingkan pengobatan tunggal. Bahkan, penelitian lain mengungkapkan bahwa injeksi oksigen-ozon lebih unggul dalam mengurangi rasa sakit daripada injeksi kortikosteroid saja.

2. Mendukung Pengobatan Kanker

Penelitian laboratorium mengindikasikan bahwa terapi ozon dengan konsentrasi tertentu dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan paru-paru. Lebih menarik lagi, terapi ini juga dapat meningkatkan efektivitas kemoterapi dan radioterapi sekaligus mengurangi efek samping yang sering kali memberatkan pasien.

3. Mempercepat Penyembuhan Luka Diabetes

Komplikasi luka kronis pada penderita diabetes sering kali menjadi tantangan besar dalam pengobatan. Beruntung, terapi ozon terbukti mampu mempercepat penyembuhan luka dengan membantu mengalirkan oksigen ke jaringan yang rusak dan mengurangi peradangan. Kombinasi terapi ozon dengan perawatan luka konvensional dan antibiotik menghasilkan hasil penyembuhan yang lebih optimal dan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.

4. Menyelesaikan Masalah Gigi dan Mulut

Dalam bidang kedokteran gigi, terapi ozon terbukti efektif mengatasi berbagai masalah, seperti karang gigi, lubang gigi, penyakit gusi, hingga infeksi akar gigi (endodontik). Sifat antimikroba pada ozon mampu membunuh bakteri, virus, dan jamur yang sering menjadi penyebab utama berbagai infeksi mulut.

5. Membantu Pasien dengan Gangguan Imun

Terapi ozon juga bermanfaat untuk penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV dan rheumatoid arthritis. Ozon dapat merangsang sistem imun untuk bekerja lebih optimal, sehingga membantu tubuh melawan infeksi dan mengurangi gejala peradangan.

6. Mengatasi Eksim dan Psoriasis

Masalah kulit kronis seperti eksim dan psoriasis dapat ditangani dengan terapi ozon. Berkat sifat antibakteri dan antiradangnya, ozon mampu membunuh bakteri penyebab infeksi kulit, mengurangi gatal, nyeri, serta menghambat respon peradangan yang memicu kekambuhan psoriasis.

7. Mengurangi Nyeri dan Peradangan pada Radang Sendi

Penelitian mengungkapkan bahwa terapi ozon dapat mengurangi nyeri, memperbaiki mobilitas sendi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita arthritis. Kombinasi terapi ozon dengan obat-obatan antiinflamasi bahkan terbukti lebih efektif dalam mengurangi gejala radang sendi dibandingkan pengobatan konvensional saja.

Pertimbangan dan Kontraindikasi

Meski memiliki banyak manfaat, terapi ozon tidak bisa diterapkan secara sembarangan. “Terapi ini tidak disarankan bagi penderita serangan jantung akut, ibu hamil, pasien dengan trombositopenia (kekurangan trombosit), dan mereka yang mengalami pendarahan aktif,” jelas dr. Hadianto, di Klinik Lhay, Minggu (23/02/2025).

Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum memulai terapi ozon. Dengan pemantauan yang tepat, terapi ini dapat menjadi solusi medis yang aman dan inovatif untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Terapi ozon memang menawarkan harapan baru dalam dunia medis, membuka peluang pemulihan bagi pasien dengan kondisi kesehatan yang kompleks. Dengan terus berkembangnya penelitian, bukan tidak mungkin terapi ini akan menjadi standar pengobatan masa depan untuk berbagai penyakit kronis dan degeneratif.

Pewarta : Restu Edi

Editor : Masya Heri