Coverpublik.com – Pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 akan dimulai, kedepan akan memasuki tahap pendaftaran calon peserta Pemilu kemudian dilanjutkan tahap Kampanye.
Saat ini terjadi peningkatan aktifitas ibadah terutama umat muslim dalam menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan dan tak jarang dimanfaatkan oleh oknum penceramah untuk melakukan politik praktis di lokasi tempat ibadah, tanpa mempertimbangkan aspek kenyamanan keamanan
Ustadz H. Junaidi Hamsyah,S.Ag,M.Pd yang merupakan Tokoh masyarakat dan tokoh agama sekaligus Gubernur Bengkulu periode 2012 – 2015 Menanggapi hal tersebut bahwa menurutnya Politisasi di tempat ibadah sangatlah tidak etis.
“Tidak seharusnya kegiatan ibadah dicampur adukkan dengan politik karena melanggar fungsi dari rumah ibadah. Seharusnya umat lebih tenang karena bisa ibadah dengan khusyuk, tetapi menjadi terganggu karena adanya kampanye terselubung yang disampaikan oleh oknum penceramah,” ujar UJH sapaan akrabnya kepada awak media, Kamis, 6 April 2023.
Dalam hal ini ustad UJH juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kepada penceramah serta tokoh agama di Provinsi Bengkulu untuk tidak menjadikan tempat ibadah sebagai lokasi politik praktis / sarana kampanye pada pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 serta menolak isue SARA dan politisasi agama. (Red)