Walikota Bengkulu Dorong Peningkatan PAD

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi. Foto: Humas Pmkot Bengkulu

Bengkulu, CoverPublik.com – Sebagai ujung tombak pendapatan daerah Kota Bengkulu. Kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) selalu menjadi sorotan setiap tahunnya.

Realisasi PAD dianggap penting karena menunjukkan kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan dan pelayanan publik. Pasalnya, realisasi PAD yang baik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian daerah.

Hal inilah yang ditekankan oleh Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi. Ia ingin PAD Kota Bengkulu mulai di bawah kepemimpinannya setiap tahun meningkat, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian daerah.

“Fokus kita ialah untuk meningkatkan PAD. Alhamdulillah setelah berunding dengan Forkopimda, semuanya mendukung,” ujar Dedy, Rabu (5/3/2025).

Kata Dedy, target peningkatan PAD bukan tanpa alasan dan hal ini wajib dilakukan mengingat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah hingga 2027 mendatang.

Ia memberi contoh satu daerah, Kabupaten Badung sebagai APBD terbesar yakni Rp9 triliun dengan rincian DAU 3 triliun dan PAD 6 triliun.

Berkenaan hal ini, sebagai pemimpin, Dedy terus mendorong PAD Kota Bengkulu kian meningkat dengan menggandeng berbagai pihak.

“Ini tugas kita bersama. Pemerintah ingin mengurai ketergantungan daerah dengan pusat. Satu sisi ini sebagai ancaman. Tapi satu sisi lain ini sebagai penyemangat kita semua untuk memaksimalkan PAD,” tuturnya.

“Pada intinya, daerah diminta untuk melakukan improvisasi bagaimana bisa bertahan, tetapi tidak mengurangi pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk tahun 2025, Bapenda optimis target PAD tahun 2025 sebesar Rp249 miliar dapat tercapai. Adapun target ini naik sebesar Rp48 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp201 miliar.

“Target PAD 2025 mencapai Rp249 miliar, naik Rp48 miliar dari target tahun 2024 yang sebesar Rp201 miliar. Namun, kami optimis target ini dapat tercapai,” ujar Kepala Bapenda Kota Bengkulu Nurlia Dewi.

Sebelumnya, Bapenda Pihaknya melakukan berbagai intervensi untuk mengoptimalkan reaslisasi pendapatan daerah.

Pertama, Bapenda membuka kanal pembayaran yang semula hanya di Bank Bengkulu dan BTN kini juga bisa melalui BSI dan Bank Mandiri, sehingga setiap wajib pajak itu dapat memilih kanal pembayaran melalui bank tersebut.

Kedua, Bapenda juga meluncurkan sebuah aplikasi yakni Padek Kota Bengkulu. Aplikasi Padek ini merupakan sebuah inovasi layanan terkait pembayaran pajak daerah Pemkot Bengkulu. Aplikasi ini bisa diakses melalui handphone android untuk pembayaran PBB, pajak restoran, pajak hiburan dan lainnya melalui berbagai bank yang telah bekerjasama dengan Bapenda.

Aplikasi Padek ini merupakan salah satu inovasi transformasi digitalisasi pertama dan satu-satunya di Provinsi Bengkulu.

Inovasi pelayanan pembayaran ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun serta bisa langsung dicetak sendiri SPPT PBB maupun jenis pajak lainnya.

Ketiga, Bapenda juga meluncurkan sebuah website yakni BABE. Website ini memang dibuat untuk menyajikan informasi- informasi di Bapenda. Sehingga semuanya dapat melihat dan mengupdate informasi berkenaan pajak dan lainnya.

“Kita berharap berbagai strategi ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan kita dan masyarakat sehingga target dari tahun ke tahun semakin baik,” tuturnya.

Kemudian, faktor pendukung optimisme Nurlia adalah adanya tambahan pendapatan daerah melalui pajak kendaraan bermotor seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Dengan adanya dana bagi hasil provinsi yang kini menjadi pajak asli daerah, diharapkan dapat mendongkrak pendapatan Kota Bengkulu secara signifikan.

Pewarta: Restu Edi
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025